Senin, 09 Februari 2015

BAND, SEBUAH MASYARAKAT KECIL



Nggak semua orang bisa main musik, nggak semua yang bisa main musik punya group band. Kenapa bisa begitu? Karena realitanya memang begitu.
Main musik merupakan suatu keasyikan tersendiri, karena kita bisa mengungkapkan rasa ke dalam nada-nada lagu dan melantunkan syair-syair yang kita inginkan.
Main musik bisa dilakukan sendiri, secara personal atau juga bisa secara berkelompok atau lazimnya disebut dengan sebuah band.


Membentuk group band bukanlah sebuah urusan yang mudah, karena di dalamnya akan ada pembagian peran bagi masing-masing personel yang terlibat sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing.
Umumnya, motivasi awal terbentuknya sebuah band adalah karena pertemanan, selera musik yang sama, hingga kepada alasan professional.
Pembagian peran dalam sebuah band tentunya didasarkan kepada kemampuan personal terhadap penguasaan alat musik tertentu dan peran lain yang memang membutuhkan kemampuan khusus seperti peran seorang vokalis/penyanyi.


Meski ada pembagian peran, ternyata para personel band itu juga tidak merasa terbebani dengan peran yang dijalaninya, bahkan cenderung sangat menikmati permainan sesuai peran masing-masing, karena dari beberapa jenis peran, kemampuan dan instrument yang dimainkan, tujuan para personel dalam band tersebut sudah pasti sama yaitu menciptakan harmony, saling mengisi dengan sentuhan rasanya, saling menjaga keselarasan permainan, mulai dari intro sebuah lagu, hingga outro/endingnya.
Coba kita bayangkan, bagaimana seandainya sebuah band itu memainkan musiknya tanpa ada kesepakatan antar masing-masing personelnya, meskipun semuanya pemusik berkelas? Pastinya yang terjadi adalah disharmony, semrawut, tanpa arah dan memuakkan.
Oleh sebab itu, dari sebuah band, sebenarnya kita sudah belajar untuk bermasyarakat, berselaras antar individu meski berbeda peran dan kemampuan, komitmen kepada satu tujuan, memainkan lagu yang sama dalam peran masing-masing, saling mengisi dan menjaga tempo permainan, hingga pada saat di akhir sebuah lagu tercapai kepuasan tersendiri dan juga applaus meriah dari audience yang ikut menikmati lagu yang dimainkan.


Jadi, jika kita iseng-iseng bermanfaat dan mencoba meruntutkan proses terbentuknya sebuah band, bisa diilustrasikan sebagai berikut :
-       Individu yang dianugerahi bakat dan kemampuan memainkan alat musik dan sangat memahami cara memainkan alat musik, sehingga tumbuh keinginan untuk berinteraksi dengan individu lainnya
-       Terjadilah sosialisasi dan kesepakatan untuk membuat sebuah band dengan basic kemampuan masing-masing
-       Maka, terbentuklah sebuah band
-       Selalu berkoordinasi, saling sharing dalam menentukan komposisi atau lagu apa yang akan dimainkan
-       Sudah saling sepakat kepada sebuah komposisi/lagu, lalu memainkannya secara selaras dan adil dalam kapasitas masing-masing, hingga tercipta harmoni dan penjiwaan maksimal atas lagu yang dimainkan.
Lalu, seumpama apa-apa yang tergambar di sebuah kelompok masyarakat kecil bernama band tersebut coba kita aplikasikan di kehidupan bermasyarakat secara luas, kira-kira bagaimana ya?
 Ah, lupakan, untuk kehidupan bermasyarakat sudah ada Pancasila kok, tinggal menjalani.
Semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar